GENERASI MASA DEPAN
CARA MENDIDIK GENERASI MASA DEPAN
SECARA KITAB KUNING
A. PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM
“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927).
Dalam pemilihan suatu metode yang hendak digunakan dalam pembelajaran, Abu al Ainain (dalam Nafi‟, 2007: 70) mengingatkan ada 6 prinsip untuk menentukan baik tidaknya metode pendidikan Islam dilihat dari filsafat pendidikan Islam, yaitu:
1. Bersumber dan diambil dari jiwa ajaran dan akhlak Islam yang mulia, sehingga menjadi bagian terpadu dengan materi dan tujuan pendidikan Islam.
2. Fleksibel, dapat menerima perubahan dan penyesuaian dengan keadaan dan suasana proses pendidikan.
3. Selalu menghubungkan teori dengan praktik, proses belajar dengan amal, dan harapan dengan pemahaman secara terpadu.
4. Menghindarkan cara-cara mengajar yang bersifat meringkas, karena ringkasan-ringkasan itu merusak kemampuan-kemampuan rinci keilmuan yang berguna.
5. Menekankan kebebasan peserta didik untuk berdiskusi, berdebat dan berdialog dengan cara sopan dan saling menghormati.
6.Menghormati hak dan kedudukan pendidik untuk memilih metode yang menurutnya sesuai dengan watak pelajaran dan warga belajar yang mengikutinya.
B. METODE PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN
Metode pembelajaran kitab kuning merupakan cara-cara yang digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran kitab kuning. Metode-metode pembelajaran diharapkan agar sesuai dengan keadaan dan kondisi suatu lembaga pendidikan, kiyai, maupun santri itu sendiri
Berikut akan dijelaskan macam-macam metode pembelajaran kitab kuning yang biasa berlaku di pondok pesantren:
1. Metode Bandongan
2. Metode Sorogan
3. Metode Diskusi
4. Metode Hafalan
5. Metode Klasikal
6. Metode Tanya Jawab
7. Metode Ceramah
8. Metode Demonstrasi